MAKALAH CATATAN PERSEDIAAN BARANG PT. Kurnia Perkasa




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di Era Globalisasi perkembangan perekonomian berkembang dengan sangat pesat. Berkembangnya perekonomian di Indonesia tidak lepas dari semua kegiatan perusahaan baik di bidang perusahaan dagang, perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Setiap kegiatan usaha memiliki tujuan yang berbeda-beda dengan cara pencapaian tujuan yang berbeda-beda. Berkembangnya perekonomian di Indonesia dapat mempengaruhi peluang usaha setiap perusahaan yang semakin meningkat, sehingga membuat perusahaan lebih bersaing guna mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, bahkan untuk memperluas kegiatan usaha perusahaan tersebut (Earl et. al. : 2009:XI)
 Dengan meningkatnya setiap kegiatan usaha dan munculnya berbagai perusahaan, baik perusahaan industry, perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, akan menimbul banyak persaingan di dunia usaha. Dengan demikian, manajemen perusahaan di haruskan mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan yang dapat mempertahankan segala kegiatan usahanya. Persaingan yang semakin ketat membuat manajemen perusahaan harus mengatur kebijakan atas asset yang dimiliki oleh


perusahaan terutama asset lancar yang merupakan elemen penting yang dapat menunjang aktifitas operasional perusahaan.
Dengan daya saing di sektor usaha yang semakin meningkat, harus semakin baik pula perusahaan dalam memanajemen segala kegiatan yang dapat membuat perusahaan tidak mengalami penurunan penjualan maupun penurunan jumlah konsumen. Sama halnya dengan  perusahaan dagang, perusahaan jasa juga banyak bersaing untuk mendapatkan konsumen dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Berbagai cara banyak yang di lakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan dan meningkatkan jumlah konsumen.
PT. KURNIA PERKASA adalah salah satu perusahaan yang kegiatan usahanya  bergerak di sektor jasa. PT. KURNIA PERKASA didirikan berdasarkan akte notaris Soekarno, SH. Pada tanggal 21 juni 2000 dan bergerak dibidang pengelolaan jasa tenaga kerja (ountsourcing/alih daya), jasa transportasi, jasa percetakan, advertising dan printing, serta event organizer dan juga dibidang lainnya. Perusahaan ini bekerja sama dengan PT. UNILEVER INDONESIA.Tbk dalam meningkatkan penjualan produk yang ada di PT. UNILEVER INDONESIA.Tbk. Selain itu, PT. Kurnia Perkasa juga menyediakan tenaga kerja yang di butuhkan oleh PT.UNILEVER INDONSIA. Tbk dalam memasarkan produknya dan meningkatkan penjualan produk yang  ada.

Sama halnya dengan perusahaan lain, dalam memasarkan produknya, PT. UNILEVER INDONESIA. Tbk banyak melakukan upaya agar produk yang di pasarkan dapat terjual dan dapat meningkatkan konsumennya. Salah satu kegiatan yang di lakukan oleh PT.UNILEVER INDONESIA. Tbk adalah dengan melakukan sistem banded. Banded sendiri adalah, salah satu usaha memasarkan produk atau meningkatkan omset penjualan dengan cara membuat produk tersebut dengan kemasan yang baru. Dalam produk banded ini juga dimaksudkan untuk tujuan promosi produk tertentu misalnya, ( membeli produk 1 dan mendapat bonus 1),  (membuat kemasan baru dengan isi produk 2-3 dengan harga terjangkau) atau (membuat kemasan baru dengan isi produk 2-3 dan mendapatkan hadiah). Banded juga di lakukan dalam produk-produk terbaru guna memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen atau masyarakat luas. Berikut adalah data banded yang dilakukan di dua store oleh PT. KURNIA PERKASA dalam banded produk sariwangi. Banded tersebut dilakukan dalam 5 week untuk di dua store, yaitu Hypermart Lampung dan Giant Spm Mall Kartini Lampung yang dilaksanakan pada week 26-30.
Tabel 1.1
No
Store
Delivery
to store
Banded entry
TOTAL BANDED
Sisa
gift
Remark
1
Hypermart LAMPUNG
700
Week 26
700
0
Selesai dan sesuai alokasi
2
Giant Spm Mall Kartini LAMPUNG
576
576
0
Selesai dan sesuai alokasi
Total
1276
1276
0

 Sumber: PT. Kurnia Perkasa
Dalam catatan banded yang telah di lakukan oleh PT.Kurnia Perkasa selama 5 week di atas sudah berjalan dengan baik dan banded sudah terpenuhi. Namun, proses banded telah mengalami keterlambatan akibat terlambatnya pengiriman barang yang dilakukan oleh PT.UNILEVER INDONESIA.Tbk. berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk menyusun laporan akhir yang berjudul:“TINJAUAN ATAS METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG ACTIVATION BANDED PADA PT. KURNIA PERKASA SELAKU BUSSINES PARTNER PT. UNILEVER INDONESIA. Tbk “.

1.2  Permasalahan
Dapat di lihat dari latar belakang di atas bahwa pelaksanaan banded mengalami keterlambatan dalam proses bandednya dari week yang telah di tentukan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah prosedur penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. Kurnia Perkasa sudah sesuai dengan peraturan perusahaan?
2.      Bagaimanakan  metode penilaian dan pencatatan persediaan barang activation banded yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa?




1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan peneliti melakukan penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pencatatan persediaan barang activation yang digunakan pada PT. Kurnia Perkasa.
2.      Untuk mengetahui apakah prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan barang activation sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. Kurnia Perkasa.

1.4  Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama pihak yang berkepentingan dalam penulisan Tugas Akhir ini :
1.      Bagi Perusahaan
Manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai acuan bagi pihak perusahaan dan di harapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan perbandingan terhadap pencatatan barang activation banded pada PT. Kurnia Perkasa.



2.      Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti sendiri yaitu sebagai wawasan pengetahuan mengenai pencatatan barang activation serta mengaitkan teori-teori yang di dapat selama perkuliahan terhadap kondisi yang nyata di Lapangan.
3.      Bagi Pembaca
a.       Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai objek yang telah di teliti.
b.      Sebagai panduan bagi pembaca apabila akan melakukan penulisan tugas akhir yang berhubungan dengan masalah ini dan Sebagai wawasan dalam menambah ilmu tentang akuntansi pencatatan barang di suatu perusahaan.










BAB II
LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Usaha  
Setiap orang memerlukan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup tersebut, orang melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan seperti menjadi karyawan, sopir, petani, pedagang dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi kegiatan-kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan usaha. Pengertian usaha adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang, barang mapun jasa yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran.

2.2 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah satu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari


perusahaan itu sendiri di bedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Pengertian lain dari perusahaan, yaitu perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.  
Berikut ini adalah pengertian dan definisi perusahaan:
·         UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 (1)
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
·         MURTI SUMARNI (1997)
Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. 



·         MUCH NURACHMAD
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekrjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
·         MOLENGRAAFF
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.

2.3 Pengertian Jasa
Secara umum, jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasar mata dan satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Dalam pengertian yang lain, jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang bersifat tak teraba, yang direncanakan untuk pemenuhan kepuasan konsumen. Untuk menghasilkan jasa mungkin perlu atau mungkin juga tidak perlu penggunaan barang yang berwujud. Walaupun diperlukan barang berwujud, akan tetapi tidak terdapat pemindahan hak milik atas benda tersebut.
Menurut Para Ahli :
1.      Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.” ( Kotler, Philip, 1996 : 383 )”
2.      Jasa pada dasarnya merupakan aktivitas-aktivitas yang tidak nyata yang memberikan keinginan, kepuasan yang tidak perlu melekat pada penjualan daripada produk atau jasa lainnya. ” ( Stanton,William J, 1991 : 529 )”
3.      Jasa adalah berbagai tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu produk kepada orang lain yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik terhadap sesuatu. Produksinya dapat berkenaan dengan produk fisik atau tidak.
4.      Menurut Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000:204) menyatakan bahwa Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau suatu kegiatan okonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersama dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan,hiburan,santai,sehat) bersifat tidak berwujud.
Berdasarkan definisi diatas, pada dasarnya jasa tidak berwujud, tidak menghasilkan kepemilikan, dapat memberikan kepuasan serta untuk menghasilkan tersebut mungkin perlu atau tidak perlu juga memerlukan penggunaan benda nyata.

2.3.1 Jenis-Jenis Jasa
Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000:208) mengemukakan Jenis-jenis jasa yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.         Personalized Services
Jasa ini sangat bersifat personal, yang tdak dapat dipisahkan dari orang yang menghasilkan jasa tersebut. Oleh sebab itu pelayanannya harus langsung ditangani sendiri oleh produsennya. Pemakaian perantara dalam hal ini tidak praktis. Saluran distribusinya adalah sangat pendek, karena penjualan langsung adalah yang paling tepat.
b.         Financial Services
financial Services terdiri dari :
1.     Banking services ( Bank )
2.      Insurance services ( asuransi )
3.      Investment securities ( Lembaga penanam modal )
c.         Public Utility and Transportation Services
perusahaan Public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari :
1.       Konsumen local
2.       Perkantoran dan Perdagangan
3.       Industri
4.       Pemda
Sedangkan dalam transportation services ialah meliputi : angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan di sini ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang.
d.         Entertainment
Orang yang mempunyai usaha ini bias memperoleh pendapatan yang besar karena mereka bias mempengaruhi masyarakat, melalui advertising.Yang termasuk ke dalam kelompok ini ialah : usaha-usaha dibidang olah raga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan dan usaha-usaha hiburan lainnya
e.         Hotel services
Hotel bukan merupakan suatu objek pariwisata melainkan merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan, maka dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dll.

2.3.2 Karakteristik Jasa
Jasa memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program pemasarannya tersendiri. Fandy Tjiptono (2005;18) meyatakan lima karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Kelima karakteristik iti antara lain :
1.      Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, ddidengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2.      Insperability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.



3.      Variability (berubah-ubah)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
4.      Perishability (kurangnya daya tahan)
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena staf dan penyedia jasa bias direncanakan untuk memenihi permintaan.
5.      Lack of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bias mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

2.4 Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan, kemudahan, dan kenyamanan kepada masyarakat untuk memperlancar aktivitas produksi maupun konsumsi. Jasa yang dihasilkan bersifat abstrak tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan jasa menjual barang yang tidak berwujud.
Perusahaan jasa (service business) merupakan perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau produk, tetapi menghasilkan output berupa jasa.
Dari pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa perusahaan jasa adalah kegiatan usaha yang kegiatannya adalah member pelayanan kepada masyarakat untuk memperlancar kegiatan masyarakat dalam aktivitas produksi maupun konsumsi.
Selain itu perusahaan jasa adalah kegiatan yang menjual jasa dan tidak menghasilkan produk.

2.5 Pangertian Pencatatan
A. Pengertian Pencatatan Secara Umum
1.      Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di atas kertas, disket, pita nam, pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara. Selanjutnya untuk melengkapi pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan laporan.
2.      Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final .

B. Pengertian Pencatatan Menurut Para Ahli :
1.      Menurut Henry Simamora (2000:4) mengemukakan bahwa yaitu :
“Pencatatan adalah pembuatan suatu catatan pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi, terukur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur.          
2.      Menurut Mulyadi (2008:196) mengemukakan bahwa:
“Pencatatan adalah suatu urutan ketiga klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
3.      Pengertian Pencatatan  menurut KRON dan GRAY
“PENCATATAN  adalah Mengkomunikasikan secara tertulis kepada Tim Kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data Epidemiologi secara teratur”.
4.      Pengertian Pencatatan dan Pelaporan menurut KOZIER dan ERB
“PENCATATAN dan PELAPORAN adalah Dokumen Formal dan Legal yang dibuat secara tertulis tentang data–data kesehatan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan “bahwa pencatatan adalah suatu kegiatan penghimpunan data dengan cara mencatat yang mampu memberikan satu kesatuan informasi.”

2.6 Pengertian Persediaan
1.      Pengertian Persediaan Dalam Akuntansi
Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.
Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses, barang dalam proses manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses.
Persediaan diterjemahkan dari kata “inventory” yang merupakan timbunan barang (bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir, dll) yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan (safety atau bufferstock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung.
2.      Pengertian Persediaan Menurut Para Ahli
John E.Bigel (1990 : 90) bahwa  Persediaan dapat berbentuk bahan baku untuk procesing, barang setengah jadi dan barang jadi yang siap untuk dijual sehingga persediaan sesungguhnya mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan industri.
Menurut M. Munandar (1991 : 56) bahwa  yang dimaksud dengan inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan, bagi perusahaan perdagangan barang-barang tersebut berupa persediaan barang dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi (industri) berupah persediaan barang mentah, persediaan bahan pembantu, persediaan barang yang sedang diproses dan persediaan barang jadi.


Starr dan Miller (1997:3) menjelaskan bahwa inventory is theory hardly
enquires education and inventory immediately brings to minds a stock of some kind of physical commodity.
Rangkuti (2007:2) menyatakan bahwa persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam prosesyang terdapat dalamperusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.
Baroto (dalam Riggs, 1976) menyatakan bahwa persediaan adalah bahan
mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah material yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat atau gudang dimana barang tersebut menunggu untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut.

2.7 Pengertian Barang
A. Pengertian barang secara umum
1.      Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.      Barang adalah alat pemuasan kebutuhan yang dapat dilihat dan dipegang
3.      Barang adalah suatu objek ataupun jasa yang mempunyai nilai. Sementara nilai suatu barang akan di tentukan jika barang tersebut memiliki kesanggupan untuk bisa memenuhi kebutuhan.
4.      Barang merupakan hasil atau keluaran (output)berwujut fisik (tangible)dari proses transformasi sumberdaya,sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa,dipegang,disimpan,dipindahkan,dan mendapatperlakuan fisik lainnya
B. Pengertian barang menurut para ahli
1.      Menurut Fandy Tjiptono Barang adalah “produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya” (1999:98).
2.      Barang atau produk menurut ahli ekonomi drucker atau drexler  adalah suatu hal yang diciptakan melalui proses produksi dan akan dijual sehingga menghasilkan nilai tambah bagi produsen dan memberikan manfaat (utilitas) bagi konsumen. 
3.      Menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
4.      Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk atau barang adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
2.7.1 Ciri-ciri Barang
Barang memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :
1)      Berwujud
2)      Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
3)      Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
2.8 Metode Pencatatan Persediaan barang
Terdapat dua macam sistem pencatatan persediaan yang dapat digunakan, yaitu:
1.            Sistem Fisik/Sistem Berkala/Sistem Periodik
2.            Sistem Perpetual/Sistem Terus-Menerus/Sistem Baku
Tabel 2.1
Perbedaan dari kedua sistem tersebut yakni:
Sistem Periodik
Sistem Perpetual
1.    Pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebit rekening pembelian.
2.    Hasil penjualan dicatat dalam rekening penjualan dan pada waktu penjualan harga pokok penjualan tidak dicatat dijurnal.
3.    Nilai persediaan pada akhir  periode tidak dapat diketahui sehingga perlu melakukan perhitungan fisk persedian: dibuat penyesuaian pada akhir periode
1.    Pembelian barang dagangan dicatat dalam akun persediaan barang dagangan.
2.    Hasil penjualan dicatat dalam rekening penjualan dan pada waktu penjualan harga pokok penjualan dicatat/dijurnal.
3.    Walaupun nilai persediaan akhir dapat diketahui, penghitungan fisik tetap harus dilakukan untuk mencocokkan persediaan akhir menurut penghitungan fisik dengan catatannya.
Ada tiga metode aliran anggapan penghitungan Kartu Persedidaan Barang Dagang :
1. Metode FIFO (First In First Out)
-          Barang yang masuk (dibeli) paling awal yang akan dikeluarkan terlebih dahulu untuk dijual
2. Metode LIFO (Last In First Out)
-          Barang yang masuk (dibeli) paling akhir yang akan dikeluarkan terlebih dahulu untuk dijual
3. Metode Average (Metode Rata-rata)
-          Barang yang akan dijual dianggap memiliki harga yang sama sehingga kejadian masuknya barang tidak perlu diperhatikan.









BAB III
METODOLOGI PENULISAN

3.1 Sumber Data
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, sumber data yang penulis gunakan untuk mendukung   penulisannya adalah data internal dan data eksternal. Adapun definisi dari data internal dan  eksternal adalah sebagai berikut :
1.       Data Internal
Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : “ Data internal merupakan data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi di mana riset dilakukan”.
Dalam penelitian ini data internal yang diperoleh seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan serta dokumen-dokumen yang di gunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan
2.      Data Eksternal
Data yang berasal bukan dari dalam organisasi perusahaan sendiri. Data ini sering tidak berkaitan langsung dengan organisasi sendiri.


Selain itu, ada sumber data lain yang di gunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1.      Data Primer
Menurut Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : “ Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil     pengisian  kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti “.
2. Data Sekunder
Menurut Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : “ Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram “.

3.2 Metode Pengumpulan Data
            Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan deskripsi yang lengkap dari objek yang digunakan dalam menyusun  laporan  tugas akhir , dipergunakan  alat pegumpulan data yaitu :
a.Studi Lapangan
Penulis melaksanaan Praktek Kerja Lapangang/PKL pada PT. Kurnia Perkasa Bandar Lampung selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 7 juli sampai dengan 5 September 2014.
b.Wawancara           
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka di mana subjeknya mengetahui maksud dan tujuan wawancara tersebut . Wawancara yang dilakukan adalah dengan pihak HRD pada PT. Kurnia Perkasa.
c.Dokumentasi
Dokumentrasi yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan tertulis berupa contoh catatan persediaan barang activation dan data-data lainnya.
d. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan membaca dan melihat data-data perusahaan yang lalu .

3.3 Gambaran Umum Perusahaan
            PT. Kurnia Perkasa (KP) Didirikan berdasarkan akte notaris Soekarno, SH. Pada tanggal 21 juni 2000 bergerak dibidang pengelolaan jasa tenaga kerja (ountsourcing/alih daya), jasa transportasi, jasa percetakan, advertising dan printing, serta event organizer dan juga dibidang lainnya. KP berpengalaman dalam mengelola jasa Outsoursing selama lebih dari 10 tahun dan melayani  puluhan brand-brand internasional dari PT. unilever Indonesia Tbk. Area Lampung dan Sumatera selatan.
Selain jasa Outsourcing PT. Kurnia Perkasa (KP) juga mempunyai bidang usaha dibidang jasa printing dan Advertising, kami memulai usaha printing dan advertising ditahun 2006. Untuk jasa printing sendiri saat ini kami berkerjasama dengan salah satu group media masa terbesar di Indonesia yaitu jawa pos (Radar Lampung).
Untuk bidang event organizer kami telah berpengalaman dalam melaksanakan event-event besar, baik skala local (Provinsi Lampung ) maupun skala Nasional, antara lain adalah : dengan rutin menyelenggarakan event. REI, penyelenggaran bursa kerja dikampus local sepeti UBL, dan Darmajaya rutin menyelengarakan event-event Unilever di provinsi lampug dan rutin pula menyelenggarakan seminar-seminar, baik yang sifatnya seminar bisnis maupun seminar motivasi, seperti seminar 7 keajaiban rezeki (Ippho santoso, pakar otak  dan penulis Mega Best Seller) bussiness coaching (Adam Nova pemilik puluhan bisnis dan penulisan Best Seller).

3.3.1        Profil Perusahaan
Tabel 3.1
PT. KURNIA PERKASA
Nama
PT. KURNIA PERKASA
Alamat
Jl. Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling Bandar Lampung
Sumber PT.Kurnia Perkasa


3.3.2. Visi, Misi, Motto, dan Tujuan
a.    Visi
Bertekat menjadi Perusahaan penyedia jasa yang Profesional dan berkualitas, berdaya saing serta bermanfaat. Memberikan konstribusi nyata bagi perusahaan pemakaian jasa selalu berubah menjadi yang berbeda dan lebih baik.
b.    Misi
Pengembangan SDM klien, melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala dan terencana dengan mengedepankan mutu dan berkualitas keterampilan, keahlian serta professional dalam bidang pelayanan outsourcing. Dengan team work/ kerjasama tim mencapai perusahaan yang berleas, unik, menguntungkan, menyenangkan demi kepuasan perusahaan pegguna jasa.
c.     Motto
Adapun Motto yang di miliki PT. Kurnia Perkasa  Inspiring, Iconic, Innovative, Influential, Bigger.

3.3.3. Pelayanan Yang Ditawarkan
a. Human Resource
Dibidang human resources pengalaman lebih dari 10 tahun sebagai pengada jasa tenaga kerjj bagi PT. Unilever Indonesia, Tbk. untuk PT Unilever sendiri kami menyediakan jasa tenaga kerja SPG, Merchandiser, Security,dan juga Office boy. Selain itu, kami juga menyediakan jasa tenaga kerja untuk event-event (SPG Event) dan telah bekerja sama dengan : PT Unilever Indonesia, Esia, Mizone, dan lain sebagainya.
b. Advertising & Printing
Dibidang advertising kami telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam hal membuat billboard, papan nama toko dan juga pembuatan event desk.sedangkan di printing kami ber-partner dengan harian terbesar di propinsi lampung yaitu harian radar lampung, produk yang kami produksi antara lain adalah box nasi, kalender, undangan, kartu nama dan lain sebagainya.
c.    Event Organizer
Selain sebagai penyedia tenaga kerja untuk event, kami juga mempunyai Event Organizer yang telah ber-operasi sejak tahun 2004. Sejak itu kami telah mengadakan berbagai event, mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar. Baik indoor maupun juga outdoor . adapun diantaranya yang pernahh kami selenggarakan adalah : event lumba-lumba Dufan Ancol, seminar bersama Bob Sadino, seminar 7 keajaiban rezeki Ippho Santosa (penulis mega best seller) REI Expo Bandar Lampung. Dan juga event-event PT Unilever Indonesia, Mizone dan esia.

d.        Transportation
Di bidang transportation kami mentediakan kendaraan untuk angkut barang, dan juga jasa penyewaan mobil untuk operasional kantor, event, taksi bandara dan lain sebagainya.
 Lokasi
Jl. Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling Bandar Lampung
3.3.4.  Struktur Organisasi PT. Kurnia Perkasa
Dalam menjalankan kegiatan opersionalnya, Kurnia Perkasa membuat struktur Organisai dengan maksud memberikan gambaran tugas dan wewenang masing-masing bagia dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi memungkinkan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik anatara satu bagian dengan lainnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
STRUKTUR ORGANISASI KP.jpg
Sumber : ( Dokumen Kantor )
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Kurnia Perkasa


3.3.5  Deskripsi Jabatan
Berikut adalah penjelasan singkat deskripsi jabatan dari struktur organisasi sebagai berikut :
1.      .Direktur Tugas dan wewenang Direktur adalah:
a)      Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dan perkembangan perusahaan secara keseluruhan.
b)      Merencanakan dan menetapkan strategi perusahaanuntuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai.
c)      Merumuskan dan menetapkan program kerja dan kebijakan umum yang diperkirakan sebagai pedoman dalam menjalankan perusahaan.
d)     Menyetujui atau mengadakan perubahan terhadap anggaran yang diajukan oleh manager.
e)      Secara berkala melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja
dan tujuan perusahaan secara keseluruhan serta mempertimbangkan dan
mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
f)       Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
2.      Operasional Manager
Tugas dan wewenang Operasional Manager adalah:
a)      Mengawasi setiap manager.
b)      Menyetujui anggaran penjualan dan promosi.
c)      .Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan baik dari dalam maupun dari luar kota.
d)     Menjalin hubungan baik dengan para supplier.
e)      Bertanggung jawab kepada Direktur.
3.      HRD
Tugas dan wewenang HRD adalah:
a)      Membuat program kerja terutama mengenai jadwal perekrutan tenaga kerja baru dan jadwal pelatihan ketrampilan.
b)      Membuat anggaran biaya dari program kerja.
c)      Mengevaluasi prestasi karyawan.
d)     Menanggapi dan menyelesaikan masalah yang timbul seputar kepegawaian.
e)      Bertanggung jawab kepada Operasional Manager
4.      Karyawan Gudang
Karyawan Gudang, tugas dan wewenangnya adalah:
a)      Bertanggung jawab terhadap penyimpanan barang dan tata letak barang digudang.
b)      Memeriksa barang yang diterima dari supplier.
c)       Menjaga keamanan barang di gudang.
d)     Mencatat kartu gudang.
e)       Bertanggung jawab kepada Kepala Gudang.


5.      Ketua Supervisor 
Tugas dan wewenang Senior Sales Manager adalah:
a)      Merencanakan dan mengkoordinir seluruh kegiatan penjualan, promosi dan distribusi barang.
b)      Menentukan target penjualan.
c)      Menetapkan kebijakan dan prosedur penjualan/pemasaran produk.
d)     Menentukan cara pembayaran.
e)      Menyusun anggaran penjualan dan promosi.
f)       Mengadakan penilaian terhadap hasil usaha yang telah dilakukan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan kembali guna pengembangan kegiatan pemasaran dan penjualan berikutnya.
g)      Membuat laporan pertanggung jawaban kepada General Manager.
6.      Supervisor
Tugas dan Tanggung Jawab :
a)      Bertanggung jawab kepada Direktur dan Manajer Operasional
b)      Mereview dan menganalisa masalah yang timbul untuk dapat menyusun pemecahan masalahnya.
c)      melakukan kunjungan kepada customer untuk mengetahui kepuasan customer terhadap produk jasa.
d)     Menerima keluhancustomeratas produk serta membuat analisa pemecahannya.
e)      Mengatasi kendala atau permaslahan yang timbul setelah operasional dilakukan yang terkait langsung dengan klien.
f)       Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target.
7.      Admint
Administrasi Operasional Tugas dan Tanggung Jawab :
a)      Melakukan pendataan kegiatan operasional secara sistematis dan melakukan up-date informasi untuk keperluan operasional.
b)      Menyusun dan mendokumentasikan seluruh aktivitas operasional.
c)      Menyiapkan keperluan ATK operasional.
d)     Melakukan pendataan, filing dan perapihan dokumen secara sistematis.
e)      Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan administrasi operasional.
8.      Trainer
a)      Mengawasi setiap tes calon karyawan yang ada
b)      Menyediakan media atau alat yang di perlukan untuk training calon karyawan
c)      Mengawasi dan menyusun detiap data calon karyawan yang masuk melamar
d)     Memberikan pembelajaran kepada calon karyawan.
e)      Mengajarkan tata cara berpakaian, tata rambut dan cara bicara karyawan dalam melayani konsumen.
f)       Menyediakan perlengkapan atau seragam karyawan sesuai dengan seragam produknya.


9.      Bidang Asuransi dan Keuangan
a)      Mencatat data karyawan yang tergabung dalam bpjs
b)      Mengatur segala kegiatan keuangan di perusahaan
c)      Mengawasi setiap kegiatan yang ada
d)     Mencatat setiap biaya keluar dan biaya masuk
10.  MT (Modern Trade), GT (General Trade)
A)    Mengawasi setiap barang yang masuk di setiap store, baik store modern ataupun tidak.
B)    Mengawasi dan merapikan setiap gondola atau susunan sesuai ketentuan yang berlaku
C)    Mencatat setiap kelebihan ataupun kekurangan di setiap store dalam pemajangan produk perusahaan.













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Karakteristik Penelitian
Penelitian ini berlokasi di PT. Kurnia Perkasa yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling,Bandar Lampung. Subjek dalam penelitian ini adalah bagian penerimaan barang yang telah di mintai data pencatatan persediaan barang activation banded pada PT. Kurnia Perkasa, sehingga data yang di dapat sebagai berikut :
Grafik 1
Sumber : PT. Kurnia Perkasa


Berdasarkan grafik di atas, kegiatan banded untuk di daerah lampung sudah di jalani dengan baik dan pembandedtan sudah terpenuhi sesuai dengan week yang di tentukan oleh PT.Unilever Indonesia. Tbk.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur persediaan barang masuk dan keluar pada PT.Kurnia Perkasa
A.    Prosedur persediaan barang masuk
Prosedur penerimaan barang masuk pada PT. Kurnia Perkasa adalah sebagai berikut.
Oval: PT. Kurnia PerkasaOval: PT. Unilever Indonesia. TbkGambar 4.1                                                            
                                               
1
Oval: Miss BandedOval: Bag. Penerimaan / pengeluaran Barang2
                                                                                                           
                                                                                                     


 
Oval: OM    5                                              
Oval: Bag. Gudang    3
                                    4               Sumber : PT. Kurnia Perkasa
Keterangan :
1.      PT. Unilever Indonesia.Tbk bekerja sama dengan PT. Kurnia perkasa dalam pembandedtan produk yang ada di PT. Unilever Indonesia.Tbk. PT.Unilever Indonesia.Tbk mengirim barang yang akan di banded di store yang ada di seluruh lampung.
2.      Selanjutnya, setelah sampai di PT.Kurnia Perkasa, persediaan barang tersebut di terima dan di lihat pula keterangan yang ada dan selanjutnya di berikan kepada bag.penerimaan barang.
3.      Bag. Penerimaan barang di sini memiliki tugas :
a.       Mengecek barang masuk
b.      Melihat apakah ada barang yg rusak atau tidak
c.       Meminta tandatangan OM untuk menjadi bukti tanda terima barang.
d.      Memberikan barang (contoh barang) kepada OM sebagai bukti.
4.      Selanjutnya, setelah bag. Penerimaan barang selesai. Bag. Penerimaan barang akan memberikan barang tersebut kepada bag.Gudang.
5.      Tugas bag.Gudang disini memilik tugas:
a.       Menyusun semua persediaan barang.
b.      Mengecek setiap barang yang masuk dan keluar
c.       Memberikan dan membantu miss banded dalam mengambil atau mengecek barang bandednya.
6.      Setelah tugas bag.Gudang selesai, bag.gudang akan memberitahu kepada miss banded bahwa sudah adanya barang banded yang baru masuk atau di terima oleh perusahaan.
Adapun tugas dari miss banded adalah sebagai berikut:
a.       Mengecek dan meneliti setiap barang yang masuk.
b.      Melihat produk-produk di store sebelum membanded produk.
c.       Memahami dan menyeimbangkan jumlah produk yang ada di store dengan jumlah banded yang di haruskan oleh perusahaan PT.Unilever Indonesia.Tbk.














B.     Prosedur persediaan barang keluar
Prosedur persediaan barang keluar pada PT. Kurnia Perkasa adalah sebagai berikut di bawah ini :
Gambar  4.2
Oval: PT. Unilever Indonesia. TbkOval: PT. Kurnia PerkasaOval: OMOval: Bag. Penerimaan / pencatatan barangOval: Miss Banded                                                2


 


                                                                                            3
                        1


 
                                                                                                4
                                                                                               


 


                                                6                                       5
      7
    


                                                
Sumber : PT. Kurnia Perkasa

Keterangan :
1.      Pertama, miss banded akan  datang ke store terlebih dahulu, untuk mengecek sisa stock barang/produk yang ada di store yang akan di banded dan di catat untuk bukti yang akan di berikan kepada perusahaan.
2.      Selanjutnya miss banded datang  perusahaan dan memberikan bukti jumlah sisa stock produk yang ada di beberapa store dan meminta barang banded yang ada di gudang dengan jumlah yang sama untuk melakukan pembandedtan di store yang sudah di tentukan.
3.      Setelah itu bagian penerimaan barang akan memberikan dokumen atau bukti kepada OM (Operasional Manajer) untuk di lihat dan di mintai persetujuan pengambilan barang yang di lakukan oleh miss banded untuk melakukan pembandedtan di store.
4.      Setelah berkas sudah di setujui oleh OM (Operasional Manajer), miss banded datang ke gudang untuk meminta persediaan barang yang ada di gudang dengan jumlah yang sama dengan sisa stock produk yang ada di store.
5.      Setelah selesai, miss banded datang ke store yang di tentukan perusahaan untuk melakukan pembandedtan produk/barang.
6.      Lalu, miss banded mencatat semua produk banded, mendokumentasikan hasil dari banded yang di lakukan di setiap store untuk di serahkan kepada perusahaan ( PT. Kurnia Perkasa ).
7.      Setelah semua bandedtan sudah terpenuhi dan berkasa-berkas sudah terkumpul, perusahaan akan menyerahkan hasil dari banded tersebut ke pusat, yaitu PT. Unilever Indonesia.Tbk.

4.2.2 Metode penilaian dan pencatatan persediaan barang activation banded pada PT. Kurnia Perkasa.
Persediaan barang dagang merupakan salah satu aktiva lancar. Persediaan barang merupakan salah satu akun penting dalam perusahaan. Apabila persediaan dikelola dengan tepat maka akan memudahkan perusahaan mencapai target yang diharapkan, sebaliknya apabila persediaan barang dikelola secara tidak tepat maka akan mengakibatkan perusahaan jauh dari target yang diharapkan.Salah satu pengelolaan persediaan barang dagang adalah dengan melakukan penilaian persediaan barang dagang.Penilaian persediaan barang dagang dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode FIFO, metode LIFO dan metode Average. Berikut adalah catatan kartu persediaan masuk yang ada pada PT. Kurnia Perkasa :





PT. Kurnia Perkasa
Jl. Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling, Bandar Lampung.
Nama bahan baku : Sariwangi 40th
Nomor Kartu : 42277
Tabel 4.1
No
Tanggal Masuk
Nama Barang
Satuan barang
Jumlah Barang
1
12 maret 2014
Sariwangi 40th
pcs
627
2
23 april 2014
Sariwangi 40th
pcs
661
3
09 mei 2014
Sariwangi 40th
pcs
712


Total barang
pcs
2000
Sumber : PT. Kurnia Perkasa

Persediaan barang dalam suatu perusahaan dapat dicatat dengan dua metode yaitu metode fisik dan metode perpetual. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti maka peneliti mencoba melakukan tinjauan pada PT. Kurnia Perkasa atas pencatatan dan penilaian persediaan barang yang dimilikinya. Pencatatan persediaan barang dagang yang dilakukan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah  dengan menggunakan metode perpetual, yaitu perhitungan persediaan barang dilakukan setiap saat terjadi perubahan persediaan barang.
Berikut adalah salah satu pencatatan persediaan barang banded Sariwangi 40th  yang ada pada PT.Kurnia Perkasa dengan menggunakan metode perpetual:
Catatan persediaan yang masuk dan keluar :
  • Persediaan awal 600 pcs, @ 8000.
  • 14.07.2014  persediaan masuk 660 pcs. @ 8000.
  • 25.07.2014 persediaan keluar  800 pcs, @8000
Di bawah ini adalah jurnal pencatatan persediaan dengan menggunakan metode PERPETUAL pada PT. Kurnia Perkasa :
14.07.2014 
Persediaan
[D] 4.800.000
Banded / promosi
[K] 4.800.000

25.07.2014
Banded / promosi
[D] 6.400.000
persediaan
[K] 6.400.000
Sumber : PT. Kurnia Perkasa
Penilaian persediaan barang dagang yang dilakukan oleh PT. Kurnia Perkasa yaitu metode FIFO (First In First Out) metode penilaian persediaan barang dagang dimana barang yang dahulu masuk (lebih dahulu masuk) dianggap lebih dahulu keluar (lebih dahulu terpakai).
Berikut ini adalah penilaian persediaan barang banded sariwangi 40th yang ada pada PT. Kurnia Perkasa dengan menggunakan FIFO Perpetual :


Tabel 4.2
Tgl
Persediaan barang masuk
Persediaan barang keluar
Saldo persediaan

unit
Biaya (ribu)
Total biaya
unit
Biaya
(ribu)
Total biaya
unit
Biaya
(ribu)
Total biaya
9 juli 14






600
8
4.800
14 juli 14
660
8
5.280



600
8
4.800







660
8
5.280
25 juli 14



450
8
3.600
150
8
1.200







660
8
5.280

Sisa Persediaan
810
8
6.480
Sumber : PT. Kurnia Perkasa




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan atas metode pencatatan dan penilaian persediaan yang di lakukan oleh peneliti pada PT. Kurnia Perkasa, maka kesimpulan yang di dapat oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1.      Prosedur penerimaan persediaan barang dan pengeluaran persediaan barang pada PT. Kurnia Perkasa sudah sesuai dengan peraturan perusahaan dan sudah mengikuti alur atau jalan yang di atur oleh perusahaan.
2.      Metode pencatatan persediaan yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah metode catatan perpetual, yaitu pencatatan persediaan yang di lakukan setiap saat terjadi penambahan persediaan barang.
3.      Sedangkan untuk penilaian persediaan yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah dengan menggunakan metode FIFO Perpetual. Yaitu, barang yang pertama masuk ( pertama datang ) adalah barang yang akan pertama kali tercatat ( pertama kali keluar )


5.2 SARAN
Berdasarkan permasalahan yang telah di bahas oleh peneliti, maka peniliti memberikan syarat di antaranya sebagai berikut :
1)      Dalam melaksanakan prosedur penerimaan barang atau pengeluaran barang, sebaiknya karyawan perusahaan harus lebih teliti dalam memeriksa berkas agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan barang nantinya.
2)      PT. Kurnia Perkasa harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan dan penilaian persediaan di perusahaan agar tidak terjadi masalah atau kesalahan pada saat pencatatan buku persediaan di akhir tahunnya.
3)      PT. Kurnia Perkasa juga harus lebih bisa memanage waktu dan lebih cekatan dalam melakukan pembandedtan di setiap store, agar tidak terjadi penumpukan barang dan supaya banded yang di lakukan dapat selesai sesuai dengan week yang di tentukan oleh pusat ( PT. Unilever Indonesia. Tbk )



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar
April 27, 2017 at 9:26 PM delete

Halo selamat Siang,

Perkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.

Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.

Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.

Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.


Terima kasih.

Hormat saya
Laurent

ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lawrence Instaforex
Phone/WA: +628119105674
Email : Lauren@mail4.instaforex.com
www.instaforex.com

Reply
avatar

keterangan