BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di
Era Globalisasi perkembangan perekonomian berkembang dengan sangat pesat.
Berkembangnya perekonomian di Indonesia tidak lepas dari semua kegiatan perusahaan
baik di bidang perusahaan dagang, perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa.
Setiap kegiatan usaha memiliki tujuan yang berbeda-beda dengan cara pencapaian
tujuan yang berbeda-beda. Berkembangnya perekonomian di Indonesia dapat
mempengaruhi peluang usaha setiap perusahaan yang semakin meningkat, sehingga
membuat perusahaan lebih bersaing guna mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya, bahkan untuk memperluas kegiatan usaha perusahaan tersebut (Earl et.
al. : 2009:XI)
Dengan meningkatnya setiap kegiatan usaha dan
munculnya berbagai perusahaan, baik perusahaan industry, perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa, akan menimbul banyak persaingan di dunia usaha. Dengan
demikian, manajemen perusahaan di haruskan mengambil keputusan atau
kebijakan-kebijakan yang dapat mempertahankan segala kegiatan usahanya.
Persaingan yang semakin ketat membuat manajemen perusahaan harus mengatur
kebijakan atas asset yang dimiliki oleh
perusahaan
terutama asset lancar yang merupakan elemen penting yang dapat menunjang
aktifitas operasional perusahaan.
Dengan
daya saing di sektor usaha yang semakin meningkat, harus semakin baik pula
perusahaan dalam memanajemen segala kegiatan yang dapat membuat perusahaan
tidak mengalami penurunan penjualan maupun penurunan jumlah konsumen. Sama
halnya dengan perusahaan dagang,
perusahaan jasa juga banyak bersaing untuk mendapatkan konsumen dan mendapatkan
laba sebanyak-banyaknya. Berbagai cara banyak yang di lakukan oleh perusahaan
guna meningkatkan penjualan dan meningkatkan jumlah konsumen.
PT.
KURNIA PERKASA adalah salah satu perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di sektor jasa. PT. KURNIA PERKASA didirikan berdasarkan akte notaris Soekarno, SH.
Pada tanggal 21 juni 2000 dan bergerak dibidang pengelolaan jasa tenaga kerja
(ountsourcing/alih daya), jasa transportasi, jasa percetakan, advertising dan
printing, serta event organizer dan juga dibidang lainnya. Perusahaan ini
bekerja sama dengan PT. UNILEVER INDONESIA.Tbk dalam meningkatkan penjualan
produk yang ada di PT. UNILEVER INDONESIA.Tbk. Selain itu, PT. Kurnia
Perkasa juga
menyediakan tenaga kerja yang di butuhkan oleh PT.UNILEVER INDONSIA. Tbk dalam
memasarkan produknya dan meningkatkan penjualan produk yang ada.
Sama halnya dengan perusahaan lain,
dalam memasarkan produknya, PT. UNILEVER INDONESIA. Tbk banyak melakukan upaya
agar produk yang di pasarkan dapat terjual dan dapat meningkatkan konsumennya.
Salah satu kegiatan yang di lakukan oleh PT.UNILEVER INDONESIA. Tbk adalah
dengan melakukan sistem banded. Banded sendiri adalah, salah satu usaha
memasarkan produk atau meningkatkan omset penjualan dengan cara membuat produk
tersebut dengan kemasan yang baru. Dalam produk banded ini juga dimaksudkan
untuk tujuan promosi produk tertentu misalnya, ( membeli produk 1 dan mendapat
bonus 1), (membuat kemasan baru dengan
isi produk 2-3 dengan harga terjangkau) atau (membuat kemasan baru dengan isi
produk 2-3 dan mendapatkan hadiah). Banded juga di lakukan dalam produk-produk
terbaru guna memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen atau masyarakat
luas. Berikut adalah data banded yang dilakukan di dua store oleh PT. KURNIA
PERKASA dalam banded produk sariwangi. Banded tersebut dilakukan dalam 5 week
untuk di dua store, yaitu Hypermart Lampung dan Giant Spm Mall Kartini Lampung
yang dilaksanakan pada week 26-30.
Tabel 1.1
No
|
Store
|
Delivery
to store
|
Banded entry
|
TOTAL BANDED
|
Sisa
gift
|
Remark
|
1
|
Hypermart LAMPUNG
|
700
|
Week
26
|
700
|
0
|
Selesai dan sesuai alokasi
|
2
|
Giant Spm Mall Kartini LAMPUNG
|
576
|
576
|
0
|
Selesai dan sesuai alokasi
|
|
Total
|
1276
|
1276
|
0
|
Sumber:
PT. Kurnia Perkasa
Dalam
catatan banded yang telah di lakukan oleh PT.Kurnia Perkasa selama 5 week di
atas sudah berjalan dengan baik dan banded sudah terpenuhi. Namun, proses
banded telah mengalami keterlambatan akibat terlambatnya pengiriman barang yang
dilakukan oleh PT.UNILEVER INDONESIA.Tbk. berdasarkan uraian latar belakang di
atas, maka peneliti bermaksud untuk menyusun laporan akhir yang berjudul:“TINJAUAN ATAS METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
BARANG ACTIVATION BANDED PADA PT. KURNIA PERKASA SELAKU BUSSINES PARTNER PT. UNILEVER INDONESIA. Tbk “.
1.2
Permasalahan
Dapat di
lihat dari latar belakang di atas bahwa pelaksanaan banded mengalami
keterlambatan dalam proses bandednya dari week yang telah di tentukan, maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
prosedur penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. Kurnia Perkasa sudah sesuai
dengan peraturan perusahaan?
2. Bagaimanakan metode penilaian dan pencatatan persediaan
barang activation banded yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan peneliti melakukan penulisan
tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui pencatatan persediaan barang activation yang digunakan pada PT. Kurnia
Perkasa.
2.
Untuk
mengetahui apakah prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan barang
activation sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. Kurnia
Perkasa.
1.4 Manfaat
Penulisan
Penulisan ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama pihak yang
berkepentingan dalam penulisan Tugas Akhir ini :
1.
Bagi Perusahaan
Manfaat bagi perusahaan
yaitu sebagai acuan bagi pihak perusahaan dan di harapkan dapat berguna sebagai
bahan masukan dan perbandingan terhadap pencatatan barang activation banded
pada PT. Kurnia Perkasa.
2.
Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti
sendiri yaitu sebagai wawasan pengetahuan mengenai pencatatan barang activation
serta mengaitkan teori-teori yang di dapat selama perkuliahan terhadap kondisi
yang nyata di Lapangan.
3.
Bagi Pembaca
a.
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan
mengenai objek yang telah di teliti.
b.
Sebagai panduan bagi pembaca apabila akan melakukan
penulisan tugas akhir yang berhubungan dengan masalah ini dan Sebagai wawasan
dalam menambah ilmu tentang akuntansi pencatatan barang di suatu perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Usaha
Setiap orang memerlukan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup tersebut, orang melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan seperti menjadi karyawan, sopir, petani, pedagang dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi kegiatan-kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan usaha. Pengertian usaha adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang, barang mapun jasa yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran.
Setiap orang memerlukan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup tersebut, orang melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan seperti menjadi karyawan, sopir, petani, pedagang dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi kegiatan-kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan usaha. Pengertian usaha adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang, barang mapun jasa yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran.
2.2 Pengertian
Perusahaan
Perusahaan
adalah satu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan
tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa
(output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang
sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu:
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk
dari
perusahaan
itu sendiri di bedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan
(perseroan).
Pengertian lain dari perusahaan,
yaitu perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan
distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu
manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan
untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan
untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu
produksi dapat berupa barang dan jasa.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi perusahaan:
·
UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 (1)
Perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan
terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
negara RI.
·
MURTI SUMARNI (1997)
Perusahaan
adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
·
MUCH NURACHMAD
Perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta
maupun milik negara yang mempekrjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
·
MOLENGRAAFF
Perusahaan
adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak
keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau
menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.
2.3
Pengertian Jasa
Secara umum, jasa adalah pemberian
suatu kinerja atau tindakan tak kasar mata dan satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi
antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Dalam pengertian yang lain, jasa
adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang bersifat tak teraba,
yang direncanakan untuk pemenuhan kepuasan konsumen. Untuk menghasilkan jasa
mungkin perlu atau mungkin juga tidak perlu penggunaan barang yang berwujud.
Walaupun diperlukan barang berwujud, akan tetapi tidak terdapat pemindahan hak
milik atas benda tersebut.
Menurut Para Ahli :
1. Jasa
adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak
lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu.” ( Kotler, Philip, 1996 : 383 )”
2. Jasa
pada dasarnya merupakan aktivitas-aktivitas yang tidak nyata yang memberikan
keinginan, kepuasan yang tidak perlu melekat pada penjualan daripada produk
atau jasa lainnya. ” ( Stanton,William J, 1991 : 529 )”
3. Jasa
adalah berbagai tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu produk kepada orang
lain yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik
terhadap sesuatu. Produksinya dapat berkenaan dengan produk fisik atau tidak.
4. Menurut Buchari Alma dalam bukunya Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000:204) menyatakan bahwa Jasa adalah sesuatu
yang dapat diidentifikasikan secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan atau suatu kegiatan okonomi yang outputnya bukan produk
dikonsumsi bersama dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti
kenikmatan,hiburan,santai,sehat) bersifat tidak berwujud.
Berdasarkan
definisi diatas, pada dasarnya jasa tidak berwujud, tidak menghasilkan
kepemilikan, dapat memberikan kepuasan serta untuk menghasilkan tersebut
mungkin perlu atau tidak perlu juga memerlukan penggunaan benda nyata.
2.3.1
Jenis-Jenis Jasa
Buchari
Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000:208)
mengemukakan Jenis-jenis jasa yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Personalized Services
Jasa ini
sangat bersifat personal, yang tdak dapat dipisahkan dari orang yang
menghasilkan jasa tersebut. Oleh sebab itu pelayanannya harus langsung
ditangani sendiri oleh produsennya. Pemakaian perantara dalam hal ini tidak
praktis. Saluran distribusinya adalah sangat pendek, karena penjualan langsung
adalah yang paling tepat.
b.
Financial Services
financial
Services terdiri dari :
1.
Banking services ( Bank )
2.
Insurance services ( asuransi )
3.
Investment securities ( Lembaga penanam modal )
c. Public
Utility and Transportation Services
perusahaan
Public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik,
air minum. Para pemakainya terdiri dari :
1.
Konsumen local
2.
Perkantoran dan Perdagangan
3.
Industri
4.
Pemda
Sedangkan
dalam transportation services ialah meliputi : angkutan kereta api, kendaraan
umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan di sini ditujukan untuk angkutan penumpang
dan angkutan barang.
d.
Entertainment
Orang
yang mempunyai usaha ini bias memperoleh pendapatan yang besar karena mereka bias
mempengaruhi masyarakat, melalui advertising.Yang termasuk ke dalam kelompok
ini ialah : usaha-usaha dibidang olah raga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan
dan usaha-usaha hiburan lainnya
e.
Hotel services
Hotel
bukan merupakan suatu objek pariwisata melainkan merupakan salah satu sarana
dalam bidang kepariwisataan, maka dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan
bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dll.
2.3.2 Karakteristik Jasa
Jasa
memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program
pemasarannya tersendiri. Fandy Tjiptono (2005;18) meyatakan lima karakteristik
pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Kelima karakteristik iti
antara lain :
1.
Intangibility (tidak berwujud)
Jasa
berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda,
maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance),
atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
ddidengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2.
Insperability (tidak dapat dipisahkan)
Barang
biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada
umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada
waktu dan tempat yang sama.
3.
Variability (berubah-ubah)
Jasa
bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa,
kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
4.
Perishability (kurangnya daya tahan)
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah,
karena staf dan penyedia jasa bias direncanakan untuk memenihi permintaan.
5. Lack
of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat
produk yang dibelinya. Mereka bias mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di
lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses
personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.
2.4
Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan
jasa adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan
utama memberikan pelayanan, kemudahan, dan kenyamanan kepada masyarakat untuk
memperlancar aktivitas produksi maupun konsumsi. Jasa yang dihasilkan bersifat
abstrak tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen.
Perusahaan jasa adalah perusahaan
yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan jasa menjual
barang yang tidak berwujud.
Perusahaan
jasa (service business) merupakan perusahaan yang tidak menghasilkan
barang atau produk, tetapi menghasilkan output berupa jasa.
Dari
pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa perusahaan jasa adalah kegiatan
usaha yang kegiatannya adalah member pelayanan kepada masyarakat untuk
memperlancar kegiatan masyarakat dalam aktivitas produksi maupun konsumsi.
Selain
itu perusahaan jasa adalah kegiatan yang menjual jasa dan tidak menghasilkan
produk.
2.5
Pangertian Pencatatan
A.
Pengertian Pencatatan Secara Umum
1. Pencatatan
adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas dalam bentuk
tulisan. Pencatatan dilakukan di atas kertas, disket, pita nam, pita film.
Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara. Selanjutnya
untuk melengkapi pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan
pembuatan laporan.
2. Pencatatan yaitu pengumpulan
data secara teratur tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai
dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang termasuk penghasilan yang
bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final .
B.
Pengertian Pencatatan Menurut Para Ahli :
1. Menurut
Henry Simamora (2000:4) mengemukakan bahwa yaitu :
“Pencatatan
adalah pembuatan suatu catatan pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi,
terukur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur.
2. Menurut
Mulyadi (2008:196) mengemukakan bahwa:
“Pencatatan
adalah suatu urutan ketiga klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam
suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
3. Pengertian Pencatatan menurut KRON dan GRAY
“PENCATATAN adalah Mengkomunikasikan secara tertulis
kepada Tim Kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data Epidemiologi
secara teratur”.
4. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan
menurut KOZIER dan ERB
“PENCATATAN dan PELAPORAN adalah
Dokumen Formal dan Legal yang dibuat secara tertulis tentang data–data
kesehatan”.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan “bahwa pencatatan adalah suatu
kegiatan penghimpunan data dengan cara mencatat yang mampu memberikan satu kesatuan
informasi.”
2.6 Pengertian Persediaan
1. Pengertian
Persediaan Dalam Akuntansi
Persediaan
adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang
nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar. Tanpa adanya
persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu
waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja
kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak
langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan
yang seharusnya didapatkan.
Persediaan didefinisikan sebagai barang
jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang
dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses, barang dalam proses
manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses.
Persediaan diterjemahkan dari kata
“inventory” yang merupakan timbunan barang (bahan baku, komponen, produk
setengah jadi, atau produk akhir, dll) yang secara sengaja disimpan sebagai
cadangan (safety atau bufferstock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat proses
produksi sedang berlangsung.
2.
Pengertian
Persediaan Menurut Para Ahli
John E.Bigel (1990 : 90) bahwa Persediaan dapat
berbentuk bahan baku untuk procesing, barang setengah jadi dan barang jadi yang
siap untuk dijual sehingga persediaan sesungguhnya mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi perusahaan industri.
Menurut M. Munandar
(1991 : 56) bahwa yang dimaksud dengan inventory adalah
persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan, bagi
perusahaan perdagangan barang-barang tersebut berupa persediaan barang
dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi (industri) berupah
persediaan barang mentah, persediaan bahan pembantu, persediaan barang yang
sedang diproses dan persediaan barang jadi.
Starr dan Miller (1997:3) menjelaskan bahwa inventory is
theory hardly
enquires education and inventory
immediately brings to minds a stock of some kind of physical commodity.
Rangkuti (2007:2) menyatakan bahwa persediaan adalah
bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam prosesyang terdapat
dalamperusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk
yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap
waktu.
Baroto (dalam Riggs, 1976) menyatakan bahwa persediaan adalah
bahan
mentah, barang dalam proses (work in
process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan
dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa persediaan adalah material yang berupa bahan baku, barang
setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat atau gudang
dimana barang tersebut menunggu untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut.
2.7 Pengertian Barang
A. Pengertian barang secara umum
1. Barang adalah benda-benda yang
berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk
menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Barang adalah alat pemuasan
kebutuhan yang dapat dilihat dan dipegang
3. Barang adalah suatu objek ataupun
jasa yang mempunyai nilai. Sementara nilai suatu barang akan di tentukan jika
barang tersebut memiliki kesanggupan untuk bisa memenuhi kebutuhan.
4. Barang merupakan hasil atau keluaran
(output)berwujut fisik (tangible)dari proses transformasi sumberdaya,sehingga
bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa,dipegang,disimpan,dipindahkan,dan
mendapatperlakuan fisik lainnya
B. Pengertian barang menurut para
ahli
1. Menurut Fandy Tjiptono Barang adalah
“produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya” (1999:98).
2. Barang atau produk menurut ahli
ekonomi drucker atau drexler adalah suatu hal yang diciptakan melalui
proses produksi dan akan dijual sehingga menghasilkan nilai tambah bagi
produsen dan memberikan manfaat (utilitas) bagi konsumen.
3. Menurut Kotler dan Amstrong
(1996:274) “A product as anything that can be offered to a market for
attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or
need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan konsumen.
4. Menurut Tjiptono (1999:95) secara
konseptual produk atau barang adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
“sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasi serta daya beli.
2.7.1 Ciri-ciri Barang
Barang
memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :
1) Berwujud
2) Memiliki nilai dan manfaat yang
dapat dirasakan saat digunakan
3) Bila digunakan, nilai, manfaat dan
bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
2.8 Metode Pencatatan Persediaan
barang
Terdapat dua macam sistem pencatatan persediaan yang dapat
digunakan, yaitu:
1.
Sistem Fisik/Sistem Berkala/Sistem Periodik
2.
Sistem Perpetual/Sistem Terus-Menerus/Sistem Baku
Tabel 2.1
Perbedaan dari kedua sistem tersebut
yakni:
Sistem
Periodik
|
Sistem
Perpetual
|
1.
Pembelian
barang dagangan dicatat dengan mendebit rekening pembelian.
2.
Hasil
penjualan dicatat dalam rekening penjualan dan pada waktu penjualan harga
pokok penjualan tidak dicatat dijurnal.
3.
Nilai
persediaan pada akhir periode tidak
dapat diketahui sehingga perlu melakukan perhitungan fisk persedian: dibuat
penyesuaian pada akhir periode
|
1.
Pembelian
barang dagangan dicatat dalam akun persediaan barang dagangan.
2.
Hasil
penjualan dicatat dalam rekening penjualan dan pada waktu penjualan harga
pokok penjualan dicatat/dijurnal.
3.
Walaupun
nilai persediaan akhir dapat diketahui, penghitungan fisik tetap harus
dilakukan untuk mencocokkan persediaan akhir menurut penghitungan fisik dengan
catatannya.
|
Ada tiga metode aliran anggapan penghitungan Kartu
Persedidaan Barang Dagang :
1. Metode FIFO (First In First Out)
-
Barang yang masuk (dibeli) paling awal yang akan dikeluarkan
terlebih dahulu untuk dijual
2. Metode LIFO (Last In First Out)
-
Barang yang masuk (dibeli) paling akhir yang akan
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dijual
3. Metode Average (Metode Rata-rata)
-
Barang yang akan dijual dianggap memiliki harga yang sama
sehingga kejadian masuknya barang tidak perlu diperhatikan.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Sumber Data
Dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, sumber data yang penulis gunakan untuk mendukung
penulisannya adalah data internal dan data eksternal. Adapun definisi
dari data internal dan eksternal adalah sebagai berikut :
1.
Data Internal
Umar ( 2005 :
42 ) menyatakan bahwa : “ Data internal merupakan data yang didapat dari dalam
perusahaan atau organisasi di mana riset dilakukan”.
Dalam
penelitian ini data internal yang diperoleh seperti sejarah perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan serta dokumen-dokumen
yang di gunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan
2.
Data Eksternal
Data yang
berasal bukan dari dalam organisasi perusahaan sendiri. Data ini sering tidak
berkaitan langsung dengan organisasi sendiri.
Selain
itu, ada sumber data lain yang di gunakan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah :
1. Data
Primer
Menurut
Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : “ Data primer adalah data yang didapat
dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti “.
2.
Data Sekunder
Menurut
Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : “ Data sekunder adalah data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer
atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram “.
3.2 Metode Pengumpulan
Data
Metode pengumpulan data
yang digunakan untuk mendapatkan deskripsi yang lengkap dari objek yang
digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir , dipergunakan alat pegumpulan data yaitu :
a.Studi Lapangan
Penulis melaksanaan Praktek Kerja Lapangang/PKL pada
PT. Kurnia Perkasa Bandar Lampung selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 7 juli
sampai dengan 5 September 2014.
b.Wawancara
Wawancara
yang dilakukan adalah wawancara terbuka di mana subjeknya mengetahui maksud dan
tujuan wawancara tersebut . Wawancara yang dilakukan adalah dengan pihak HRD
pada PT. Kurnia Perkasa.
c.Dokumentasi
Dokumentrasi
yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan tertulis berupa contoh catatan
persediaan barang activation dan data-data lainnya.
d. Metode
Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data
dengan membaca dan melihat data-data perusahaan yang lalu .
3.3 Gambaran Umum
Perusahaan
PT. Kurnia Perkasa (KP) Didirikan berdasarkan akte notaris
Soekarno, SH. Pada tanggal 21 juni 2000 bergerak dibidang pengelolaan jasa
tenaga kerja (ountsourcing/alih daya), jasa transportasi, jasa percetakan,
advertising dan printing, serta event organizer dan juga dibidang lainnya. KP
berpengalaman dalam mengelola jasa Outsoursing selama lebih dari 10 tahun dan
melayani puluhan brand-brand
internasional dari PT. unilever Indonesia Tbk. Area Lampung dan Sumatera
selatan.
Selain jasa Outsourcing PT. Kurnia
Perkasa (KP) juga mempunyai bidang usaha dibidang jasa printing dan
Advertising, kami memulai usaha printing dan advertising ditahun 2006. Untuk
jasa printing sendiri saat ini kami berkerjasama dengan salah satu group media
masa terbesar di Indonesia yaitu jawa pos (Radar Lampung).
Untuk bidang event organizer
kami telah berpengalaman dalam melaksanakan event-event besar, baik skala local
(Provinsi Lampung ) maupun skala Nasional, antara lain adalah : dengan rutin
menyelenggarakan event. REI, penyelenggaran bursa kerja dikampus local sepeti
UBL, dan Darmajaya rutin menyelengarakan event-event Unilever di provinsi
lampug dan rutin pula menyelenggarakan seminar-seminar, baik yang sifatnya
seminar bisnis maupun seminar motivasi, seperti seminar 7 keajaiban rezeki
(Ippho santoso, pakar otak dan penulis Mega
Best Seller) bussiness coaching (Adam Nova pemilik puluhan bisnis
dan penulisan Best Seller).
3.3.1
Profil Perusahaan
Tabel 3.1
PT. KURNIA PERKASA
|
|
Nama
|
PT. KURNIA PERKASA
|
Alamat
|
Jl. Teuku Cik Ditiro
Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling Bandar Lampung
|
Sumber
PT.Kurnia Perkasa
3.3.2. Visi, Misi, Motto, dan Tujuan
a.
Visi
Bertekat
menjadi Perusahaan penyedia jasa yang Profesional dan berkualitas, berdaya saing
serta bermanfaat. Memberikan konstribusi nyata bagi perusahaan pemakaian jasa
selalu berubah menjadi yang berbeda dan lebih baik.
b.
Misi
Pengembangan
SDM klien, melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala dan terencana dengan
mengedepankan mutu dan berkualitas keterampilan, keahlian serta professional
dalam bidang pelayanan outsourcing. Dengan team work/ kerjasama tim mencapai
perusahaan yang berleas, unik, menguntungkan, menyenangkan demi kepuasan
perusahaan pegguna jasa.
c.
Motto
Adapun Motto
yang di miliki PT. Kurnia Perkasa
Inspiring, Iconic, Innovative, Influential, Bigger.
3.3.3. Pelayanan Yang Ditawarkan
a. Human Resource
Dibidang human
resources pengalaman lebih dari 10 tahun sebagai pengada jasa tenaga kerjj bagi
PT. Unilever Indonesia, Tbk. untuk PT Unilever sendiri kami menyediakan jasa
tenaga kerja SPG, Merchandiser, Security,dan juga Office boy. Selain itu, kami
juga menyediakan jasa tenaga kerja untuk event-event (SPG Event) dan telah
bekerja sama dengan : PT Unilever Indonesia, Esia, Mizone, dan lain sebagainya.
b. Advertising & Printing
Dibidang
advertising kami telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam hal membuat
billboard, papan nama toko dan juga pembuatan event desk.sedangkan di printing
kami ber-partner dengan harian terbesar di propinsi lampung yaitu harian radar
lampung, produk yang kami produksi antara lain adalah box nasi, kalender,
undangan, kartu nama dan lain sebagainya.
c.
Event
Organizer
Selain sebagai
penyedia tenaga kerja untuk event, kami juga mempunyai Event Organizer yang
telah ber-operasi sejak tahun 2004. Sejak itu kami telah mengadakan berbagai
event, mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar. Baik indoor maupun juga
outdoor . adapun diantaranya yang pernahh kami selenggarakan adalah : event
lumba-lumba Dufan Ancol, seminar bersama Bob Sadino, seminar 7 keajaiban rezeki
Ippho Santosa (penulis mega best seller) REI Expo Bandar Lampung. Dan juga
event-event PT Unilever Indonesia, Mizone dan esia.
d.
Transportation
Di bidang transportation kami mentediakan kendaraan untuk angkut
barang, dan juga jasa penyewaan mobil untuk operasional kantor, event, taksi
bandara dan lain sebagainya.
Lokasi
Jl. Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas
Blok J No. 1 Kemiling Bandar Lampung
3.3.4. Struktur Organisasi
PT. Kurnia Perkasa
Dalam menjalankan kegiatan
opersionalnya, Kurnia Perkasa membuat struktur Organisai dengan maksud
memberikan gambaran tugas dan wewenang masing-masing bagia dalam perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi memungkinkan adanya koordinasi dan komunikasi
yang baik anatara satu bagian dengan lainnya, sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Sumber : (
Dokumen Kantor )
Gambar 3.1.
Struktur Organisasi PT. Kurnia Perkasa
3.3.5 Deskripsi Jabatan
Berikut
adalah penjelasan singkat deskripsi jabatan dari struktur organisasi sebagai
berikut :
1. .Direktur Tugas dan
wewenang Direktur adalah:
a) Bertanggung
jawab sepenuhnya atas kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dan
perkembangan perusahaan secara keseluruhan.
b) Merencanakan
dan menetapkan strategi perusahaanuntuk mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang yang ingin dicapai.
c) Merumuskan
dan menetapkan program kerja dan kebijakan umum yang diperkirakan sebagai
pedoman dalam menjalankan perusahaan.
d) Menyetujui
atau mengadakan perubahan terhadap anggaran yang diajukan oleh manager.
e) Secara
berkala melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja
dan tujuan perusahaan secara keseluruhan serta
mempertimbangkan dan
mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
f) Mewakili
perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
2.
Operasional Manager
Tugas
dan wewenang Operasional Manager adalah:
a) Mengawasi setiap manager.
b) Menyetujui anggaran penjualan dan
promosi.
c) .Menjaga hubungan baik dengan para
pelanggan baik dari dalam maupun dari luar kota.
d) Menjalin hubungan baik dengan para
supplier.
e) Bertanggung jawab kepada Direktur.
3.
HRD
Tugas dan wewenang HRD adalah:
a) Membuat program kerja terutama
mengenai jadwal perekrutan tenaga kerja baru dan jadwal pelatihan ketrampilan.
b) Membuat anggaran biaya dari program
kerja.
c) Mengevaluasi prestasi karyawan.
d) Menanggapi dan menyelesaikan masalah
yang timbul seputar kepegawaian.
e) Bertanggung jawab kepada Operasional
Manager
4.
Karyawan Gudang
Karyawan Gudang, tugas dan
wewenangnya adalah:
a) Bertanggung jawab terhadap
penyimpanan barang dan tata letak barang digudang.
b) Memeriksa barang yang diterima dari
supplier.
c) Menjaga keamanan barang di gudang.
d) Mencatat kartu gudang.
e) Bertanggung jawab kepada Kepala Gudang.
5.
Ketua Supervisor
Tugas dan wewenang Senior Sales Manager adalah:
a) Merencanakan dan mengkoordinir
seluruh kegiatan penjualan, promosi dan distribusi barang.
b) Menentukan target penjualan.
c) Menetapkan kebijakan dan prosedur
penjualan/pemasaran produk.
d) Menentukan cara pembayaran.
e) Menyusun anggaran penjualan dan
promosi.
f) Mengadakan penilaian terhadap hasil
usaha yang telah dilakukan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan kembali
guna pengembangan kegiatan pemasaran dan penjualan berikutnya.
g) Membuat laporan pertanggung jawaban
kepada General Manager.
6.
Supervisor
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab kepada Direktur
dan Manajer Operasional
b) Mereview dan menganalisa masalah
yang timbul untuk dapat menyusun pemecahan masalahnya.
c) melakukan kunjungan kepada customer
untuk mengetahui kepuasan customer terhadap produk jasa.
d) Menerima keluhancustomeratas produk
serta membuat analisa pemecahannya.
e) Mengatasi kendala atau permaslahan
yang timbul setelah operasional dilakukan yang terkait langsung dengan klien.
f) Menjalankan tugas-tugas terkait
lainnya dalam upaya pencapaian target.
7.
Admint
Administrasi Operasional Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Melakukan pendataan kegiatan
operasional secara sistematis dan melakukan up-date informasi untuk keperluan
operasional.
b) Menyusun dan mendokumentasikan
seluruh aktivitas operasional.
c) Menyiapkan keperluan ATK
operasional.
d) Melakukan pendataan, filing dan
perapihan dokumen secara sistematis.
e) Menjalankan tugas-tugas terkait
lainnya dalam permasalahan administrasi operasional.
8.
Trainer
a) Mengawasi setiap tes calon karyawan
yang ada
b) Menyediakan media atau alat yang di
perlukan untuk training calon karyawan
c) Mengawasi dan menyusun detiap data
calon karyawan yang masuk melamar
d) Memberikan pembelajaran kepada calon
karyawan.
e) Mengajarkan tata cara berpakaian,
tata rambut dan cara bicara karyawan dalam melayani konsumen.
f) Menyediakan perlengkapan atau
seragam karyawan sesuai dengan seragam produknya.
9.
Bidang Asuransi dan Keuangan
a) Mencatat data karyawan yang
tergabung dalam bpjs
b) Mengatur segala kegiatan keuangan di
perusahaan
c) Mengawasi setiap kegiatan yang ada
d) Mencatat setiap biaya keluar dan
biaya masuk
10.
MT (Modern Trade), GT (General
Trade)
A) Mengawasi setiap barang yang masuk
di setiap store, baik store modern ataupun tidak.
B) Mengawasi dan merapikan setiap
gondola atau susunan sesuai ketentuan yang berlaku
C) Mencatat setiap kelebihan ataupun
kekurangan di setiap store dalam pemajangan produk perusahaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Karakteristik Penelitian
Penelitian
ini berlokasi di PT. Kurnia Perkasa yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro
Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling,Bandar Lampung. Subjek dalam penelitian ini
adalah bagian penerimaan barang yang telah di mintai data pencatatan persediaan
barang activation banded pada PT. Kurnia Perkasa, sehingga data yang di dapat
sebagai berikut :
Grafik 1
Sumber
: PT. Kurnia Perkasa
Berdasarkan
grafik di atas, kegiatan banded untuk di daerah lampung sudah di jalani dengan
baik dan pembandedtan sudah terpenuhi sesuai dengan week yang di tentukan oleh
PT.Unilever Indonesia. Tbk.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur
persediaan barang masuk dan keluar pada PT.Kurnia Perkasa
A. Prosedur
persediaan barang masuk
Prosedur
penerimaan barang masuk pada PT. Kurnia Perkasa adalah sebagai berikut.
Gambar
4.1
Sumber : PT. Kurnia Perkasa
Keterangan
:
1. PT.
Unilever Indonesia.Tbk bekerja sama dengan PT. Kurnia perkasa dalam
pembandedtan produk yang ada di PT. Unilever Indonesia.Tbk. PT.Unilever
Indonesia.Tbk mengirim barang yang akan di banded di store yang ada di seluruh
lampung.
2. Selanjutnya,
setelah sampai di PT.Kurnia Perkasa, persediaan barang tersebut di terima dan
di lihat pula keterangan yang ada dan selanjutnya di berikan kepada
bag.penerimaan barang.
3. Bag.
Penerimaan barang di sini memiliki tugas :
a. Mengecek
barang masuk
b. Melihat
apakah ada barang yg rusak atau tidak
c. Meminta
tandatangan OM untuk menjadi bukti tanda terima barang.
d. Memberikan
barang (contoh barang) kepada OM sebagai bukti.
4. Selanjutnya,
setelah bag. Penerimaan barang selesai. Bag. Penerimaan barang akan memberikan
barang tersebut kepada bag.Gudang.
5. Tugas
bag.Gudang disini memilik tugas:
a. Menyusun
semua persediaan barang.
b. Mengecek
setiap barang yang masuk dan keluar
c. Memberikan
dan membantu miss banded dalam mengambil atau mengecek barang bandednya.
6. Setelah
tugas bag.Gudang selesai, bag.gudang akan memberitahu kepada miss banded bahwa
sudah adanya barang banded yang baru masuk atau di terima oleh perusahaan.
Adapun
tugas dari miss banded adalah sebagai berikut:
a. Mengecek
dan meneliti setiap barang yang masuk.
b. Melihat
produk-produk di store sebelum membanded produk.
c. Memahami
dan menyeimbangkan jumlah produk yang ada di store dengan jumlah banded yang di
haruskan oleh perusahaan PT.Unilever Indonesia.Tbk.
B. Prosedur
persediaan barang keluar
Prosedur
persediaan barang keluar pada PT. Kurnia Perkasa adalah sebagai berikut di
bawah ini :
Gambar 4.2
Sumber
: PT. Kurnia Perkasa
Keterangan
:
1. Pertama,
miss banded akan datang ke store
terlebih dahulu, untuk mengecek sisa stock barang/produk yang ada di store yang
akan di banded dan di catat untuk bukti yang akan di berikan kepada perusahaan.
2. Selanjutnya
miss banded datang perusahaan dan
memberikan bukti jumlah sisa stock produk yang ada di beberapa store dan
meminta barang banded yang ada di gudang dengan jumlah yang sama untuk
melakukan pembandedtan di store yang sudah di tentukan.
3. Setelah
itu bagian penerimaan barang akan memberikan dokumen atau bukti kepada OM
(Operasional Manajer) untuk di lihat dan di mintai persetujuan pengambilan
barang yang di lakukan oleh miss banded untuk melakukan pembandedtan di store.
4. Setelah
berkas sudah di setujui oleh OM (Operasional Manajer), miss banded datang ke
gudang untuk meminta persediaan barang yang ada di gudang dengan jumlah yang
sama dengan sisa stock produk yang ada di store.
5. Setelah
selesai, miss banded datang ke store yang di tentukan perusahaan untuk
melakukan pembandedtan produk/barang.
6. Lalu,
miss banded mencatat semua produk banded, mendokumentasikan hasil dari banded
yang di lakukan di setiap store untuk di serahkan kepada perusahaan ( PT.
Kurnia Perkasa ).
7. Setelah
semua bandedtan sudah terpenuhi dan berkasa-berkas sudah terkumpul, perusahaan
akan menyerahkan hasil dari banded tersebut ke pusat, yaitu PT. Unilever
Indonesia.Tbk.
4.2.2 Metode penilaian dan
pencatatan persediaan barang activation banded pada PT. Kurnia Perkasa.
Persediaan
barang dagang merupakan salah satu aktiva lancar. Persediaan barang merupakan
salah satu akun penting dalam perusahaan. Apabila persediaan dikelola dengan
tepat maka akan memudahkan perusahaan mencapai target yang diharapkan,
sebaliknya apabila persediaan barang dikelola secara tidak tepat maka akan
mengakibatkan perusahaan jauh dari target yang diharapkan.Salah satu
pengelolaan persediaan barang dagang adalah dengan melakukan penilaian
persediaan barang dagang.Penilaian persediaan barang dagang dapat dilakukan
dengan beberapa metode, yaitu metode FIFO, metode LIFO dan metode Average. Berikut
adalah catatan kartu persediaan masuk yang ada pada PT. Kurnia Perkasa :
PT.
Kurnia Perkasa
Jl. Teuku Cik Ditiro Perum Wisma Mas Blok J No. 1 Kemiling, Bandar
Lampung.
Nama bahan baku : Sariwangi 40th
Nomor Kartu : 42277
Tabel 4.1
No
|
Tanggal Masuk
|
Nama Barang
|
Satuan barang
|
Jumlah Barang
|
1
|
12 maret 2014
|
Sariwangi 40th
|
pcs
|
627
|
2
|
23 april 2014
|
Sariwangi 40th
|
pcs
|
661
|
3
|
09 mei 2014
|
Sariwangi 40th
|
pcs
|
712
|
Total barang
|
pcs
|
2000
|
Sumber
: PT. Kurnia Perkasa
Persediaan
barang dalam suatu perusahaan dapat dicatat dengan dua metode yaitu metode
fisik dan metode perpetual. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti maka
peneliti mencoba melakukan tinjauan pada PT. Kurnia Perkasa atas pencatatan dan
penilaian persediaan barang yang dimilikinya. Pencatatan persediaan barang
dagang yang dilakukan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah dengan menggunakan metode perpetual, yaitu perhitungan
persediaan barang dilakukan setiap saat terjadi perubahan persediaan barang.
Berikut
adalah salah satu pencatatan persediaan barang banded Sariwangi 40th yang ada pada PT.Kurnia Perkasa dengan
menggunakan metode perpetual:
Catatan
persediaan yang masuk dan keluar :
- Persediaan awal 600 pcs, @ 8000.
- 14.07.2014 persediaan masuk 660 pcs. @ 8000.
- 25.07.2014 persediaan keluar 800 pcs, @8000
Di
bawah ini adalah jurnal pencatatan persediaan dengan menggunakan metode
PERPETUAL pada PT. Kurnia Perkasa :
14.07.2014
14.07.2014
Persediaan
|
[D]
4.800.000
|
Banded
/ promosi
|
[K]
4.800.000
|
25.07.2014
Banded
/ promosi
|
[D]
6.400.000
|
persediaan
|
[K]
6.400.000
|
Sumber : PT. Kurnia
Perkasa
Penilaian
persediaan barang dagang yang dilakukan oleh PT. Kurnia Perkasa yaitu metode
FIFO (First In First Out) metode penilaian persediaan barang dagang dimana
barang yang dahulu masuk (lebih dahulu masuk) dianggap lebih dahulu keluar (lebih
dahulu terpakai).
Berikut
ini adalah penilaian persediaan barang banded sariwangi 40th yang
ada pada PT. Kurnia Perkasa dengan menggunakan FIFO Perpetual :
Tabel 4.2
Tgl
|
Persediaan barang masuk
|
Persediaan barang keluar
|
Saldo persediaan
|
||||||
unit
|
Biaya (ribu)
|
Total biaya
|
unit
|
Biaya
(ribu)
|
Total biaya
|
unit
|
Biaya
(ribu)
|
Total biaya
|
|
9 juli 14
|
600
|
8
|
4.800
|
||||||
14 juli 14
|
660
|
8
|
5.280
|
600
|
8
|
4.800
|
|||
660
|
8
|
5.280
|
|||||||
25 juli 14
|
450
|
8
|
3.600
|
150
|
8
|
1.200
|
|||
660
|
8
|
5.280
|
|||||||
Sisa Persediaan
|
810
|
8
|
6.480
|
Sumber : PT. Kurnia
Perkasa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
tinjauan atas metode pencatatan dan penilaian persediaan yang di lakukan oleh
peneliti pada PT. Kurnia Perkasa, maka kesimpulan yang di dapat oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Prosedur
penerimaan persediaan barang dan pengeluaran persediaan barang pada PT. Kurnia
Perkasa sudah sesuai dengan peraturan perusahaan dan sudah mengikuti alur atau
jalan yang di atur oleh perusahaan.
2. Metode
pencatatan persediaan yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah metode
catatan perpetual, yaitu pencatatan persediaan yang di lakukan setiap saat
terjadi penambahan persediaan barang.
3. Sedangkan
untuk penilaian persediaan yang di gunakan oleh PT. Kurnia Perkasa adalah
dengan menggunakan metode FIFO Perpetual. Yaitu, barang yang pertama masuk (
pertama datang ) adalah barang yang akan pertama kali tercatat ( pertama kali
keluar )
5.2 SARAN
Berdasarkan
permasalahan yang telah di bahas oleh peneliti, maka peniliti memberikan syarat
di antaranya sebagai berikut :
1) Dalam
melaksanakan prosedur penerimaan barang atau pengeluaran barang, sebaiknya
karyawan perusahaan harus lebih teliti dalam memeriksa berkas agar tidak
terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan barang nantinya.
2) PT.
Kurnia Perkasa harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan dan penilaian
persediaan di perusahaan agar tidak terjadi masalah atau kesalahan pada saat
pencatatan buku persediaan di akhir tahunnya.
3) PT.
Kurnia Perkasa juga harus lebih bisa memanage waktu dan lebih cekatan dalam
melakukan pembandedtan di setiap store, agar tidak terjadi penumpukan barang
dan supaya banded yang di lakukan dapat selesai sesuai dengan week yang di
tentukan oleh pusat ( PT. Unilever Indonesia. Tbk )
1 komentar:
komentarHalo selamat Siang,
ReplyPerkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.
Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.
Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.
Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih.
Hormat saya
Laurent
ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lawrence Instaforex
Phone/WA: +628119105674
Email : Lauren@mail4.instaforex.com
www.instaforex.com